Konfigurasi Queue Tree dan Mangle Menggunakan Mikrotik

Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit
bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baik.
Digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Secara umum
Queue Tree ini tidak terlihat berbeda dari Simple Queue.
Mangle pada mikrotik merupakan suatu cara untuk menandai paket data dan koneksi tertentu yang
dapat diterapkan pada fitur mikrotik lainnya, sepeti pada routes, pemisahan bandwidth pada queues,
NAT dan filter rules. Tanda mangle yang ada pada router mikrotik hanya bisa digunakan pada router
itu sendiri. Dan yang perlu diingat bahwa proses pembacaan rule mangle ini dilakukan dari urutan
pertama ke bawah.
Langkah pertama setting mikrotik sebagai router gateway internet.
1. Pemberian IP address terhadap masing-masing ethernet pada mikrotik, sebagai berikut Caranya pada winbox, klik menu IP kemudian pilih addresses. Lalu klik tanda add “+”,
masukan IP address dan pilih ethernet yang digunakan untuk IP address tersebut.
 * Ether4 : 192.168.137.2/24  
  
* Wlan1 : 192.168.1.1/24
 
2. Pemberian gateway. Tujuannya adalah menentukan IP mana yang akan menghubungkan ke internet, Caranya pada menua IP pilih Routes. Kemudian klik tombol add “+”, dan masukangatewaynya. Pada contoh ini, IP 192.168.137.1 yang saya jadikan gateway, karena IP tersebut yang terhubung ke internet. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
3. Pemerian DNS, Caranya pada menu IP pilih DNS. Dan masukan IP-nya pada form servers. Pada contoh ini saya menggunakan 8.8.8.8 & 8.8.4.4 Lihat gambar untuk lebih jelasnya.
4. Sekarang kita setting NAT untuk klien nya. Atau istilah gampangnya, kita sharing koneksi internet tersebut. Caranya pada menu IP kita pilih Firewall. Setelah muncul kotak dialog
firewal, pilih tab NAT, kemudian klik tombol add “+”. Akan muncul kotak dialog baru, pada
tab general atur chain=srcnat, (ether yang terhubung ke internet),  pada tab Action, aturlah action=masquerade. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
5. Pemberian DHCP Server, Caranya pada menu IP kita pilih DHCP Server kemudian klik tombol add “+”.  Akan muncul kotak dialog baru, pada DHCP server interface pilih wlan1, klik next hingga selesai. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Langkah-langkah konfigurasi pembuatan HotSpot
1. Tentukan interface yang akan dibuatkan hotspot. Karena kita akan membuat hotspot via wifi maka pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan wlan1. Aktifkan wlan1 dan gunakan mode AP Bridge, isikan SSID dengan nama hotspot anda.
2. Masih di Wireless kemudian pilih tab Security Profiles kemudian klik tombol add “+” dan samakan seperti gambar di bawah.



3. Ip Firewall >> Mangle (+) >> Chain : Forward >> Src.address : 192.168.1.0/24, pindah ke
tab Action, action : Mark connection >> New connection : conn-tcp >> ceklis passtrought
4. Ip Firewall >> Mangle (+) >> Chain : Forward >> Connection mark : conn-tcp action : mark packet >> New packet mark : packet-tcp >> passtrought tidak diceklis 
5. Ip Firewall >> Mangle (+) >> Chain : Forward >> Src.address : 192.168.10.0/24 >> Protocol : udp   action : Mark connection >> New connection : conn-udp >> ceklis passtrought 

6. Ip Firewall >> Mangle (+) >> Chain : Forward >> Connection mark  : conn-udp action : mark packet >> New packet mark : packet-udp >> passtrought diceklis 
7. Mangle (+) >> Chain : Forward >> Src.address : 192.168.5.0/24 >> Protocol : 1 (icmp) action : mark connection >> New connection : conn-icmp >> ceklis passtrought 
8. Queque >> Queque tree >> Name : total-download >> Parent : ether4 >> Max.limit : 16k  >> Apply Ok 

9. Name : total-upload >> Parent : wlan1 >> Max.limit : 32k  >> Apply Ok 
 
10. Queque >> Queque tree >> Name : download-sisa >> Parent : Total-Download >> Packet mark : packet-sisa>> Limit.At : 16k >> Max.limit : 16k  >> Apply Ok
 
11. Name : upload-tcp >> Parent : Total-upload >> Packet mark : packet-tcp >>  Limit.At : 32k >> Max.limit : 32k  >> Apply Ok




















12. Name : download-udp >> Parent : Total-download >> Packet mark : packet-udp >>  Limit.At : 16k >> Max.limit : 16k  >> Apply Ok 




















13. Name : upload-udp >> Parent : Total-upload >> Packet mark : packet-udp >>  Limit.At : 32k >> Max.limit : 32k  >> Apply Ok 




















14. Name : download-icmp >> Parent : Total-download >> Packet mark : packet-icmp >>  Limit.At : 16k >> Max.limit : 16k  >> Apply Ok




















15. Name : upload-udp >> Parent Total-upload >> Packet mark : packet-icmp >>  Limit.At : 32k >> Max.limit : 32k  >> Apply Ok 

    


















16. Name : download-sisa >> Parent : Total-download >> Packet mark : packet-sisa >>  Limit.At : 16k >> Max.limit : 16k  >> Apply Ok  




















17. Name : upload-udp >> Parent : Total-upload >> Packet mark : packet-sisa >>  Limit.At : 32k >> Max.limit : 32k  >> Apply Ok  




















18.  Hasilnya akan seperti ini


















 
19. Untuk memastikan konek atau tidaknya Ping di New Terminal pada winbox Ping " catatanandri21.blogspot.com "

 20. Sambungkan ke wifi yang sudah dibuat tadi lalu untuk test konfigurasi  buka browser ketik catatanandri21.blogspot.com Jika sudah ada yang connect maka warnanya pun akan berubah ubah seperti ini.

BAGIKAN KE ORANG TERDEKAT ANDA
ONE SHARE ONE CARE